Jumat, 29 Juli 2022 diadakan koordinasi untuk menindaklanjuti tes diagnostik siswa kelas X SMAN 3 Slawi. Tes diagnostik telah dilakukan melalui 2 jenis, yaitu diagnostik kognitif dan diagnostik nonkognitif. Tes diagnostik nonkognitif dilakukan oleh tim BK sekolah dengan tujuan untuk mengelompokkan rombongan belajar (rombel). Tes diagnostik nonkognitif bertujuan untuk mengetahui pola belajar siswa, antara lain; audio, visual, dan kinestetik.
Selain tes diagnostik nonkognitif, dilakukan juga tes diagnostik kognitif yang dilakukan sesuai mata pelajaran. Setiap guru mata pelajaran memberikan pretes setiap awal pertemuan untuk mengetahui kompetensi awal yang telah dimiliki siswa. Dengan demikian, guru dapat mengajarkan materi sesuai dengan tingkat pemahaman awal yang dimiliki siswa.
Berdasarkan hasil tes diagnostik kognitif, tiap guru diharapkan memiliki pola pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Adapun pembagian pemeringkatan siswa berdasarkan hasil tes diagnostik kognitif dapat dibedakan menjadi 4, yaitu;
1. Belum Berkembang : nilai <= 50
2. Mulai Berkembang : 60 <= nilai <= 70
3. Sudah Mulai Berkembang : 71 <= nilai <= 85
4. Sangat Berkembang : 86 <= nilai <= 100